Keluhan Mahasiswa di Saat UAS: Mencari Solusi Melalui Pandangan Islam
Oleh Tazkia Dema Aila Putri dan Sinta Prasetya Dewi
Ujian Akhir Semester (UAS) merupakan momen penting dalam kehidupan seorang mahasiswa. Di sinilah seluruh hasil belajar selama satu semester diuji, dan seringkali momen ini dipenuhi dengan berbagai keluhan dan tantangan, mulai dari stres karena tekanan waktu hingga kebingungan dalam memahami materi, sehingga menimbulkan berbagai keluhan dari mahasiswa menjelang UAS. Namun, sebagai mahasiswa yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam, kita perlu mencari solusi dari setiap keluhan yang muncul dengan pendekatan yang lebih positif dan konstruktif.
Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa
Salah satu keluhan yang paling umum di kalangan mahasiswa adalah stres yang muncul menjelang ujian. Banyak mahasiswa merasa tertekan karena beban belajar yang berat dan waktu yang terbatas. Selain itu, ada juga mahasiswa yang merasa tidak siap menghadapi ujian karena kurangnya pemahaman terhadap materi. Perasaan cemas dan ketidakpastian sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari proses ini.
Selain tekanan akademik, mahasiswa juga sering menghadapi masalah manajemen waktu. Banyak dari mereka terjebak dalam rutinitas yang padat, mulai dari perkuliahan, tugas, hingga kegiatan organisasi. Hal ini membuat waktu untuk belajar menjadi terbatas dan menyebabkan keluhan semakin meningkat menjelang UAS.
Perspektif Islam tentang Ujian
Dalam pandangan Islam, ujian bukanlah sekadar tantangan akademis melainkan juga merupakan bagian dari proses pembelajaran dan pengembangan diri. Allah SWT berfirman dalam al-Quran surat al-Anbiya’ ayat 35, “Dan kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya”. Ayat ini menekankan bahwa setiap ujian yang dihadapi adalah bagian dari takdir dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ujian dalam konteks ini tidak hanya terbatas pada ujian akademis, tetapi juga mencakup ujian dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya melihat UAS sebagai kesempatan untuk meningkatkan diri, memperkuat iman, dan membangun ketahanan mental.
Mencari Solusi Melalui Pendekatan Islami
Dalam menghadapi berbagai keluhan seputar UAS, mahasiswa dapat mengambil beberapa langkah yang sejalan dengan nilai-nilai Islam untuk mengatasi masalah tersebut:
1. Meningkatkan Ibadah dan Doa
Salah satu solusi utama dalam menghadapi ujian adalah dengan meningkatkan ibadah. Mahasiswa perlu mengingat bahwa kesuksesan dalam ujian tidak hanya bergantung pada usaha semata, tetapi juga pada pertolongan Allah. Melakukan shalat, membaca al-Quran, dan berdzikir dapat memberikan ketenangan hati. Doa juga merupakan sarana penting untuk memohon bantuan Allah, baik sebelum maupun selama ujian.
2. Manajemen Waktu yang Baik
Islam sangat mendorong pengelolaan waktu yang efektif. Mahasiswa perlu merencanakan jadwal belajar dengan baik, membagi waktu antara belajar, beribadah, dan beristirahat. Dengan membuat rencana yang jelas, mahasiswa dapat mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas.
3. Berkolaborasi dan Bekerja Sama
Dalam Islam, pentingnya kerjasama dan tolong-menolong ditekankan. Mahasiswa bisa membentuk kelompok belajar untuk saling membantu dalam memahami materi. Berdiskusi dengan teman-teman dapat memperkuat pemahaman dan mengurangi beban masing-masing.
4. Menjaga Sikap Positif
Menghadapi ujian dengan sikap positif sangat penting. Mahasiswa perlu mengubah cara pandang terhadap ujian dari sesuatu yang menakutkan menjadi tantangan yang dapat mendewasakan. Keyakinan bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil merupakan motivasi yang kuat.
5. Belajar dari Kegagalan
Dalam hidup, tidak ada yang selalu berjalan mulus. Kegagalan dalam ujian bisa menjadi pelajaran berharga. Dalam Islam, setiap ujian yang dihadapi adalah sarana untuk belajar dan tumbuh. Dengan memahami bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, mahasiswa dapat bangkit dan berusaha lebih baik di masa depan.
Ujian akhir semester adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan seorang mahasiswa. Meskipun keluhan dan tantangan sering kali muncul, penting bagi kita untuk menghadapinya dengan cara yang bijak dan berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Dengan meningkatkan ibadah, mengelola waktu, berkolaborasi, menjaga sikap positif, dan belajar dari kegagalan, kita dapat mengubah setiap keluhan menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Pada akhirnya, ingatlah bahwa setiap ujian adalah bagian dari rencana Allah dan merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Mari kita hadapi UAS dengan semangat dan keyakinan bahwa setiap usaha kita tidak akan sia-sia.
Penulis merupakan santriwati Pondok Pesantren UII Putri dan mahasiswi Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII & santriwati Pondok Pesantren UII Putri dan mahasiswi Program Studi Hukum, Fakultas Hukum UII.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!