Peran Islam dalam Menangani Krisis Lingkungan: Perspektif Al-Qur’an dan Hadis
Oleh Wilda Maulida
Krisis lingkungan saat ini merupakan salah satu isu global yang paling mendesak, mencakup perubahan iklim, polusi, deforestasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Islam, sebagai agama yang komprehensif, memberikan panduan jelas tentang bagaimana manusia seharusnya berinteraksi dengan alam. Dalam Islam, alam dan segala isinya dianggap sebagai amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dengan baik. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran,
وَلَقَدْ مَكَّنّٰكُمْ فِى الْاَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا مَعَايِشَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَࣖ
“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di bumi dan Kami adakan bagimu di (bumi) itu sumber penghidupan (rezeki), tetapi amat sedikit di antara kamu yang bersyukur” (QS. Al-A’raf: 10).
Ayat ini menekankan bahwa manusia diberi tanggung jawab untuk mengelola bumi dan segala sumber dayanya dengan bijak. Amanah ini bukan hanya untuk kepentingan generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi mendatang. Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dunia ini adalah hijau dan indah, dan Allah telah mengangkat kamu sebagai pengelola (khalifah) di atasnya. Dia melihat apa yang kamu lakukan” (HR. Muslim).
Islam dengan tegas melarang perusakan lingkungan. Allah SWT berfirman,
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya…” (QS. Al-A’raf: 56).
Ayat ini menggarisbawahi pentingnya menjaga bumi dari kerusakan. Merusak lingkungan tidak hanya berdampak negatif bagi alam, tetapi juga bagi kesejahteraan manusia itu sendiri. Nabi Muhammad SAW juga menekankan hal ini dalam sabdanya, “Barangsiapa yang menebang pohon bidara, maka Allah akan menimpakan kepadanya (siksa) di kepala” (HR. Abu Dawud). Hadis ini menunjukkan bahwa tindakan merusak lingkungan, seperti menebang pohon tanpa alasan yang sah adalah perbuatan yang diancam dengan hukuman berat. Selain itu, Islam mengajarkan prinsip kesederhanaan dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam. Pemborosan adalah tindakan yang tidak disukai oleh Allah sebagaimana dalam firman-Nya, “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS. Al-Isra: 26-27). Dalam konteks lingkungan, prinsip ini mengajarkan kita untuk menggunakan sumber daya alam dengan bijak dan tidak berlebihan.
Penerapan nilai-nilai keislaman dalam menjaga lingkungan bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga merupakan tanggung jawab moral kita sebagai khalifah di bumi. Dengan mengikuti panduan yang telah diajarkan oleh al-Quran dan hadis, umat Islam dapat berperan aktif dalam mengatasi krisis lingkungan dan menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang. Islam memberi kerangka kerja yang kuat untuk melindungi lingkungan, yang jika diterapkan dengan benar, dapat membantu menciptakan dunia yang lebih sehat dan berkelanjutan. Semoga kita semua bisa mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi dalam menjaga bumi yang merupakan amanah dari Allah SWT.
Penulis merupakan santriwati Pondok Pesantren UII Putri dan mahasiswi Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri UII.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!