Dua Santri PP UII Lolos sebagai Finalis Duta Santri Nasional 2025

Prestasi membanggakan kembali diraih Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (PP UII). Dua santri, Faisal Ahmad Ferdian Syah dan Nandita Faiza, berhasil melaju sebagai finalis Duta Santri Nasional 2025, sebuah ajang bergengsi yang menghimpun santri-santri terbaik dari berbagai pesantren di seluruh Indonesia.

Keberhasilan Faisal dan Nandita diraih melalui proses seleksi yang berlangsung sangat ketat. Tahun ini, Duta Santri Nasional mencatat 5.995 pendaftar dari berbagai daerah, yang kemudian disaring menjadi 605 peserta pada tahap pemberkasan. Para peserta selanjutnya mengikuti rangkaian penilaian, mulai dari pemeriksaan dokumen, wawancara kepesantrenan dan kepribadian, hingga bootcamp serta pitching program sosial, sebelum akhirnya terpilih 30 finalis terbaik yang berhak melaju ke tahap karantina dan grand final.

Perjalanan menuju babak final menjadi pengalaman berharga bagi kedua delegasi PP UII tersebut. Sepanjang rangkaian seleksi, mereka merasakan suasana yang suportif antarpeserta serta mendapatkan kesempatan untuk memperdalam kembali ilmu-ilmu kepesantrenan, mulai dari latihan membaca kitab hingga meningkatkan kemampuan bahasa.

Bagi Faisal, pengalaman terpenting bukan hanya soal kompetisi, tetapi suasana kebersamaan yang terbangun sepanjang proses seleksi.

“Yang paling berkesan adalah hangatnya momen kekeluargaan di Duta Santri Nasional, serta lingkungan yang suportif. Kegiatan ini bukan hanya sekadar kompetisi, lebih dari itu adalah wadah santri untuk menyatukan visi dan misi untuk berkontribusi bagi negeri,” tuturnya.

Sementara itu, Nandita menilai bahwa rangkaian seleksi selama tiga bulan justru menjadi ruang belajar baru baginya. Di tengah kesibukan membagi waktu antara kegiatan pesantren, perkuliahan, dan tugas akademik lainnya, ia merasa proses tersebut semakin mendorongnya untuk berkembang. Nandita juga mendapatkan banyak kesempatan untuk memperdalam ilmu kepesantrenan, termasuk berlatih membaca kitab gundul dan belajar bahasa Arab kepada penutur asli.

Meskipun lomba bersifat individu, Nandita dan Faisal tetap saling mendukung sebagai sesama delegasi PP UII. Keduanya berbagi tugas persiapan, saling mengingatkan tenggat, hingga berlatih bersama untuk memaksimalkan peluang di setiap tahap seleksi.

Di akhir proses, Faisal menyampaikan pesan agar para santri tidak ragu mengambil kesempatan yang datang.

“Ambil dan coba peluang yang ada! Jangan tunda-tunda karena kelak anda akan menyesal. Jangan menunggu sempurna baru memulai, tapi mulailah sedikit-sedikit untuk berusaha lebih baik dari kemarin,” pungkasnya.

Sementara itu, Nandita memberikan pesan reflektif kepada santri PP UII agar tetap percaya diri dan fokus pada proses belajar.

“Kita semua hebat pada pilihan kita masing-masing. Fokuslah untuk belajar, bukan menjadi. Karena ketika kita tuangkan seluruh energi kita untuk belajar, kata “menjadi” itu akan otomatis menyertai kita,” jelasnya. (ZNA)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *