DEBAT KANDIDAT CALON KETUA OSPP PUTRI PONDOK PESANTREN UII PERIODE 2025–2026
Debat kandidat calon Ketua Organisasi Santri Pondok Pesantren (OSPP) Putri Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2025–2026 digelar pada Kamis (16/10/2025). Acara ini menjadi salah satu rangkaian utama dalam proses pemilihan Ketua OSPP Putri tahun ini.
Tiga kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan calon ketua OSPP periode 2025–2026 adalah Kandidat Nomor Urut 1 Humaira Latifah Faridah Syarif, Kandidat Nomor Urut 2 Salma Aliyah, dan Kandidat Nomor Urut 3 Alifia Syauqillah Arrahman. Mereka tampil penuh semangat dalam menyampaikan visi, misi, serta program kerja di hadapan para santri dan dewan pengasuh pondok.
Debat yang berlangsung diwarnai dengan suasana yang hangat dan penuh antusiasme. Para kandidat menunjukkan kemampuan berargumentasi, kepemimpinan, serta gagasan-gagasan inovatif untuk kemajuan OSPP Putri dan penguatan rasa kebersamaan di lingkungan pesantren.
Dalam sesi debat, para kandidat juga menanggapi berbagai mosi yang diajukan oleh panitia, di antaranya mengenai peningkatan kebersihan lingkungan pondok, penguatan kegiatan ubudiyah (ibadah) santri, pembinaan prestasi akademik dan nonakademik, serta pengembangan potensi kepemimpinan dan kreativitas santri. Setiap kandidat memberikan pandangan dan solusi konkret terhadap isu-isu tersebut, menunjukkan kesiapan mereka dalam memimpin dan mengayomi sesama santri.
Acara ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren UII Putri, Ustadz Tajul Muluk, yang memberikan dukungan serta apresiasi terhadap semangat para kandidat dan partisipasi aktif seluruh santri dalam kegiatan tersebut. Selain para kandidat, seluruh santri putri juga berpartisipasi secara aktif dengan memberikan pertanyaan, tanggapan, kepada para kandidat, sehingga suasana debat terasa hidup dan interaktif.
Ustadz Tajul Muluk turut memberikan nasihat kepada seluruh santri agar senantiasa meningkatkan kedisiplinan dalam menaati peraturan pesantren. Beliau menekankan pentingnya keistiqomahan dalam mengikuti kegiatan harian seperti salat berjamaah, kajian, dan kegiatan pondok lainnya sebagai bentuk tanggung jawab serta pembiasaan diri dalam menegakkan nilai-nilai keislaman.
“Ketaatan terhadap aturan bukan sekadar kewajiban, tetapi juga cerminan kesungguhan seorang santri dalam menuntut ilmu dan menjaga adab di lingkungan pesantren,” ujarnya.
Menurut Giska Zalfalia selaku Badan Pekerja pemilihan ketua OSPP Putri, kegiatan debat kandidat calon ketua OSPP Putri ini, bertujuan agar para santri dapat belajar tentang arti tanggung jawab, kepemimpinan, serta pentingnya berperan aktif dalam organisasi pesantren.
Ajang ini bukan sekadar proses pemilihan ketua, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi seluruh santri untuk menumbuhkan sikap kritis, komunikatif, dan kolaboratif. Dengan semangat kebersamaan dan kedisiplinan yang terus dijaga, OSPP Putri diharapkan mampu menjadi teladan dalam mewujudkan lingkungan pesantren yang produktif, harmonis, dan berdaya saing.(DNA/MFM)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!