MENYAMBUT HARI SANTRI NASIONAL: PONDOK PESANTREN UII GELAR MOSLEM YOUTH COMPETITION 2025
Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (PP UII) kembali menggelar ajang tahunan Moslem Youth Competition (MYC) yang bertemakan “Santri Berkarya dalam Irama Seni dan Budaya Menuju Indonesia Berjaya” pada Sabtu (25/10/2025) yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
Acara ini merupakan penyelenggaraan babak final dari rangkaian perlombaan MYC 2025 yang telah berlangsung sejak beberapa waktu sebelumnya. Tahap penyisihan dilaksanakan secara online, sehingga peserta dari berbagai daerah di Indonesia dapat berpartisipasi. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, tiga besar finalis terbaik kemudian diundang untuk tampil dalam babak grand final yang diselenggarakan secara offline.
Ketua Pelaksana MYC 2025, Alfin Ibnu Hadi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk refleksi atas peran santri dalam membangun bangsa melalui karya yang selaras dengan nilai budaya dan ajaran Islam.
“Melalui MYC, kami ingin menunjukkan bahwa santri juga bisa berkarya dan memberi dampak positif bagi masyarakat tanpa meninggalkan nilai-nilai syariat,” ujar Alfin.
Ia menambahkan bahwa ajang ini juga berfungsi sebagai sarana promosi dan silaturahmi antara Pondok Pesantren UII dengan santri dari berbagai daerah. Melalui kegiatan ini, peserta dapat mengenal lebih dekat lingkungan pesantren, berinteraksi dengan mahasantri, dan membangun jejaring dengan para pembimbing pesantren.
Tiga cabang lomba yang dipertandingkan dalam babak grand final ini meliputi Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Khitobah, dan Hadroh. Para finalis menampilkan kemampuan terbaik mereka di hadapan dewan juri dan para santri Pondok Pesantren UII yang hadir.
Selain kegiatan grand final, rangkaian acara MYC 2025 juga diisi dengan talkshow bertajuk “Jejak Santri dalam Sejarah Indonesia: Masa Lalu, Kini, dan Nanti.” Talkshow ini menghadirkan Bapak Alif Lukmanul Hakim, S.Fil., M.Phil., sebagai pembicara utama.
Dalam pemaparannya, beliau mengajak para santri untuk menelusuri peran penting santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, kontribusi mereka di era modern, serta tantangan yang dihadapi generasi santri dalam menjaga nilai-nilai keislaman di tengah dinamika zaman.
Menurutnya, santri masa kini harus mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Selain itu, Bapak Alif juga menegaskan kembali, peran santri di era digital dituntut untuk memiliki kecakapan digital yang aman, berbudaya, dan beretika, atau yang beliau sebut dengan prinsip CABE: Cakap Digital, Aman, Budaya, dan Etika.
Setelah sesi talkshow, rangkaian acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang dari masing-masing cabang lomba. Momen ini menjadi puncak kegiatan Moslem Youth Competition (MYC) 2025 setelah melalui tahap penyisihan dan penjurian yang cukup ketat.
Para peserta yang berasal dari berbagai daerah menampilkan kemampuan terbaiknya dalam bidang Musabaqah Syarhil Qur’an, Khitobah, dan Hadroh, yang seluruhnya bertujuan untuk menumbuhkan semangat dakwah di kalangan pelajar muda. Sebagai penutup, tim hadroh yang meraih juara pertama turut mempersembahkan penampilan spesial sebagai bentuk apresiasi dan penegasan nilai-nilai seni dalam dakwah Islam.
Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Dr. Suyanto, S.Ag., M.S.I., M.Pd., selaku Pengasuh Pondok Pesantren UII Putra, menyampaikan sambutan yang menegaskan makna dari kegiatan ini.
“Lomba ini bukan sekadar mencari siapa yang menang atau kalah, tetapi memberikan ruang bagi generasi muda untuk berekspresi secara positif, membuat konten dakwah yang bermanfaat, dan menumbuhkan semangat berkarya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ustaz Suyanto menjelaskan bahwa penyelenggaraan MYC merupakan bagian dari upaya syiar Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia dalam memperluas kontribusi universitas terhadap pendidikan dan pembinaan karakter generasi muda.
“Pesantren UII berkomitmen mendidik generasi muda yang kelak akan menjadi penerus perjuangan bangsa. Karena itu, UII menyediakan program beasiswa penuh bagi santri berprestasi dari awal hingga akhir studi. Kesempatan ini terbuka bagi para pemenang MYC yang ingin melanjutkan pendidikan di UII,” jelasnya.
Selain memberikan motivasi kepada para peserta, Ustaz Suyanto juga mengapresiasi semangat dan usaha seluruh finalis yang telah berpartisipasi dalam kompetisi ini. Ia berharap kegiatan MYC dapat menumbuhkan semangat berprestasi sekaligus memperkuat nilai-nilai ruhiyah dalam diri para peserta.
“Mudah-mudahan perjalanan dan lelah yang telah dilalui menjadi bagian dari ruhiyah perjuangan, serta menjadikan kalian siswa-siswa yang berprestasi dan bermanfaat,” tutupnya. (ZNA/DNA)






Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!