Jejak Kebaikan Menggapai Surga dengan Peduli Sesama
Oleh: Asiyah Azzahra
Menjalin hubungan dengan sesama dalam keadaan sulit adalah salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena membawa banyak manfaat, baik bagi yang melakukannya maupun yang menerimanya. Aktivitas ini memperkuat tali persaudaraan di antara sesama Muslim, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan mengajarkan kepedulian sosial. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, ia akan tetap berada di khurfatul jannah (taman surga) hingga ia kembali” (HR. Muslim), yang menunjukkan betapa besar pahala dari tindakan peduli ini hingga dijanjikan surga. Selain mendapatkan pahala besar, perhatian kita juga memberikan dukungan moral dan spiritual yang sangat dibutuhkan oleh mereka yang sedang menderita. Kehadiran kita bisa meringankan beban psikologis mereka dan memberi semangat untuk sembuh.
Dalam Islam, tindakan peduli terhadap sesama dalam kesulitan bukan hanya sekedar kunjungan sosial, melainkan bentuk nyata dari ibadah dan pengamalan ajaran agama yang mulia. Dengan memberikan perhatian kepada mereka yang membutuhkan, seorang Muslim tidak hanya menunjukkan rasa empati dan kasih sayang, tetapi juga menjalankan perintah Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan sosial dan membantu sesama, khususnya mereka yang sedang dalam kondisi lemah atau sakit. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam, di antaranya jika dia sakit, maka kunjungilah dia” (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kewajiban sosial ini dalam Islam.
Selain itu, tindakan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk introspeksi diri. Melihat langsung kondisi mereka yang sedang dalam kesulitan dapat mengingatkan kita akan nikmat kesehatan yang telah Allah berikan dan betapa pentingnya menjaga kesehatan. Ini juga menjadi pengingat bahwa kesulitan adalah ujian dari Allah dan kita harus selalu bersyukur serta memohon perlindungan dan kesembuhan kepada-Nya. Peduli terhadap mereka yang membutuhkan juga bisa menjadi momen untuk memperkuat iman dan takwa, dengan menyaksikan ketabahan dan kesabaran mereka yang sedang diuji oleh Allah.
Islam juga mengajarkan adab-adab yang harus diutamakan saat menunjukkan kepedulian. Pertama, kita dianjurkan untuk mendoakan kesembuhan mereka dengan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Beberapa doa yang dianjurkan antara lain, “As’alullāhal ‘azhim rabbal ‘arsyil ‘azhim an yasyfiyaka” (Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan ‘Arsy yang Agung, agar menyembuhkanmu). Doa ini tidak hanya menjadi bentuk dukungan spiritual tetapi juga membawa ketenangan bagi yang sedang diuji. Kedua, kita harus mengatur waktu kunjungan agar tidak mengganggu waktu istirahat mereka yang sedang membutuhkan, dengan tidak berkunjung terlalu pagi atau terlalu malam. Pilihan waktu yang tepat menunjukkan penghormatan kita terhadap kebutuhan istirahat dan pemulihan mereka.
Ketiga, kita harus berbicara dengan lembut dan memberikan kata-kata yang menyenangkan agar tidak membuat mereka lebih sedih atau tertekan. Sikap yang penuh kelembutan dan empati sangat diperlukan untuk memberikan semangat kepada mereka. Selain itu, penting untuk memberikan dukungan moral dan spiritual, seperti menyampaikan doa, bacaan Al-Qur’an, atau cerita-cerita yang dapat meningkatkan semangat dan keimanan mereka. Hal ini bisa memberikan pengaruh positif yang besar pada kondisi psikologis dan spiritual mereka. Terakhir, kita harus memastikan kunjungan tidak terlalu lama agar tidak melelahkan mereka. Kunjungan yang singkat namun penuh perhatian dan kasih sayang lebih berarti daripada kunjungan yang lama tetapi melelahkan.
Menjalin tali kasih dengan peduli terhadap sesama adalah manifestasi nyata dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya saling tolong-menolong dan berbuat baik. Dengan menjaga adab-adab yang dianjurkan, perhatian kita akan membawa berkah dan manfaat yang besar bagi semua pihak, sekaligus menunjukkan kepedulian kita terhadap sesama. Melalui perbuatan ini, kita tidak hanya memperkuat hubungan sosial tetapi juga meraih kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT. Aktivitas ini mengajarkan kita untuk selalu peduli, empati, dan bersyukur atas nikmat kesehatan yang telah Allah berikan, serta menjadikan kita pribadi yang lebih baik dalam menjalankan ajaran agama dan kehidupan sosial.
Penulis merupakan santriwati Pondok Pesantren UII Putri dan mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam UII.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!