Kuasa Allah Yang Menaikkan dan Merendahkan Derajat Hamba-Nya
Oleh : Regita Nisa Novandrila
Allah, pencipta alam semesta, memiliki kendali penuh atas segala sesuatu yang ada di dunia ini, termasuk derajat dan status manusia. Salah satu sifat Allah yang mencerminkan kuasa-Nya adalah Al-Khafid, yang artinya “Allah Yang Merendahkan.” Sifat ini mengajarkan kepada kita tentang rendahnya posisi manusia di hadapan-Nya dan pentingnya menjadi hamba yang tunduk dan patuh kepada-Nya.
Al-Khafid adalah salah satu dari nama-nama Allah dalam ajaran Islam yang menggambarkan bagaimana Allah memiliki kuasa untuk merendahkan siapa pun yang Dia kehendaki. Ini adalah pengingat bahwa tidak ada yang dapat menandingi atau menentang kehendak-Nya. Status-status yang rendah atau tinggi dalam masyarakat ditentukan oleh Allah, bukan oleh manusia itu sendiri.
Salah satu contoh nyata dari sifat Al-Khafid adalah kisah Bilal ibn Rabah, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Bilal sebelumnya adalah seorang budak yang mengalami penyiksaan dan diperlakukan dengan kasar. Namun, setelah memeluk Islam, dia mendapatkan derajat yang tinggi di mata Allah dan Rasulullah. Mengapa Bilal bisa mendapatkan derajat yang tinggi? Kunci utamanya adalah karena ia adalah seorang hamba yang taat dan patuh kepada Allah. Meskipun dia pernah merasakan penderitaan, ia tetap sabar dan setia kepada ajaran Islam. Itulah mengapa Allah mengangkat derajatnya. Bilal adalah contoh nyata bahwa derajat seseorang tidak ditentukan oleh latar belakang atau status sosial, tetapi oleh ketakwaan dan ketaatan kepada Allah.
Sifat Al-Khafid mengajarkan kepada kita untuk tidak terlalu bangga dengan prestasi atau status sosial kita di dunia ini. Semua itu adalah ujian dari Allah, dan kita tidak pernah tahu kapan Allah akan merendahkan atau meninggikan kita. Agama seharusnya menjadi barometer dalam hidup kita. Para nabi dalam sejarah Islam adalah teladan yang sempurna dalam menjalani kehidupan yang tunduk kepada Allah. Mereka adalah contoh nyata bagaimana manusia seharusnya bersikap dan berperilaku sesuai dengan sifat-sifat Allah. Mereka adalah teladan yang harus diikuti oleh umat manusia dalam setiap aspek kehidupan.
Sifat Al-Khafid juga mengajarkan kita untuk selalu bersikap rendah hati dan tunduk kepada Allah. Kita harus selalu siap menerima ujian dan perubahan dalam hidup dengan semangat yang tinggi. Tidak peduli seberapa tinggi atau rendahnya status kita, yang penting adalah bagaimana kita menjalani kehidupan ini dengan penuh kesabaran dan ketakwaan kepada Allah. Sifat Al-Khafid mengingatkan kita untuk selalu bermimpi dan meninggikan cita-cita kita. Kita tidak boleh terlalu puas dengan apa yang telah kita capai, karena segalanya bisa berubah dalam sekejap. Perasaan negatif adalah sifat yang lumrah pada manusia, tetapi kita harus berusaha untuk tetap optimis dan berusaha mencapai yang terbaik dalam hidup.
Sifat Al-Khafid adalah pengingat bahwa manusia hanya makhluk yang rendah dan lemah di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Kita harus selalu merendahkan diri dan berserah diri kepada-Nya. Semua status dan prestasi dunia ini sementara, tetapi apa yang kita bawa menuju akhirat adalah yang sebenarnya penting.
Penulis merupakan santriwati Pondok Pesantren UII Putri dan mahasiswi Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya UII.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!