Nikmat Ibadah Berlandaskan Cinta
Oleh: Chantika Rahma Agustina
Cinta kepada Allah SWT adalah bagian yang meresap dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari, menggerakkan hati, pikiran, dan tindakan kita sesuai dengan perintah-perintah Allah. Cinta ini membentuk pola pikir kita, menginspirasi tindakan baik, dan memberi makna pada setiap langkah yang kita ambil. Dengan cinta kepada Allah SWT, segala sesuatu yang kita lakukan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya, serta menjadikan setiap momen dalam hidup kita sebagai kesempatan untuk mengungkapkan rasa syukur dan pengabdian kepada Pencipta kita. Cinta ini bukan sekedar segmen dalam kehidupan, melainkan pondasi kokoh yang membentuk esensi dari setiap langkah dan pilihan kita.
Cinta kepada Allah SWT merupakan inti dari setiap tindakan ibadah kita, memberikan kekuatan pada iman yang mendalam. Ibadah yang dilakukan dengan cinta akan mengalir begitu tulus, seakan menjadi nafas batin. Menghidupkan setiap ibadah sebagaimana ruh menghidupkan jasad. Cinta inilah yang memotivasi kita untuk melakukan perbuatan baik dalam hidup kita sehari-hari. Kita meresapi setiap perintah Allah dengan sepenuh hati, mencari kebaikan di dalamnya dan dengan sungguh-sungguh menjauhi larangan-Nya. Dalam hal ini, cinta kepada Allah bukan sekadar perasaan, tetapi juga menjadi dorongan yang kuat untuk berlaku baik dan mengikuti petunjuk-Nya. Selain itu, cinta kepada Allah juga membawa perasaan lega dalam melaksanakan ibadah. Dalam keseharian kita, kita akan semakin menyadari kehadiran-Nya dalam segala aspek kehidupan, dan ini akan memudahkan pelaksanaan ibadah. Kita merasakan kehadiran-Nya sebagai teman yang setia yang selalu menyertai kita, memberikan kekuatan dan ketenangan saat kita beribadah, serta memandu kita dalam menjalani kehidupan dengan cara yang benar dan bermakna.
Berbicara mengenai ibadah, rasa cinta dan tunduk seharusnya selalu bersatu. Kita hanya dapat menjadi hamba Allah yang sejati ketika kita beribadah dengan cinta yang mendalam dan kesungguhan untuk tunduk pada-Nya. Dalam ibadah, cinta menjadi sumber kekuatan yang menghidupkan tindakan kita, dan ketaatan dalam menjaga agar ibadah kita selalu tulus dan benar. Dengan demikian, cinta kepada Allah SWT dan ketaatan dalam beribadah harus senantiasa menjadi pedoman dalam kehidupan kita, membimbing langkah-langkah kita menuju kebahagiaan dan keberkahan yang dianugerahkan oleh-Nya.
Maka, cinta kepada Allah adalah perasaan yang harus senantiasa dibubuhkan serta dijaga dalam hati agar terus membimbing kita kepada hal-hal yang lurus dan tidak menyimpang. Cinta yang akan selalu memotivasi pemiliknya beribadah dengan tulus dan menjadi energi dari setiap langkah menuju kebahagiaan dan anugerah dari-Nya.
Penulis merupakan santriwati Pondok Pesantren UII Putri dan mahasiswi Program Studi Akuntansi Program Internasional, Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!