AGAR MERAIH MALAM LAILATUL QADAR

Oleh: Amri Nadia Mulandari

Ramadhan adalah bulan suci yang sangat istimewa di antara bulan-bulan lainnya. Keistimewaan ini dikarenakan adanya satu malam yang penuh kemuliaan pada Ramadhan – malam yang lebih baik dari seribu bulan yang dikenal oleh umat Muslim sebagai “lailatul qadar”.Nabi Muhammad saw. bersabda, “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (H.R. Bukhari no. 1901).

Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi saw., “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169). Umat Muslim dianjurkan untuk mencari malam penuh berkah ini dan menghidupkannya dengan amalan-amalan berikut:

 

1. Memperpanjang Shalat Malam

Aisyah r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya (H.R. Muslim no. 1175). Apabila Nabi saw. memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya untuk beribadah (H.R. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

 

2. Iktikaf

Ibadah iktikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid. Amalan-amalan yang bisa kita lakukan ketika melakukan iktikaf adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak dzikir, istighfar, doa, membaca al-Quran, shalat sunnah, dan shalawat.

 

3. Shalat Isya dan Shubuh Berjamaah

Maksud menghidupkan malam lailatul qadar adalah menghidupkan sebagian besar malam dengan ibadah dan tidak mesti begadang semalam suntuk. Amalan ini dinukil oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm dari sekelompok ulama Madinah, sebagaimana dinukil pula sampai kepada Ibnu Abbas bahwasanya, “Menghidupkan malam lailatul qadar bisa dengan melaksanakan shalat Isya berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah”. Apa yang dikatakan Imam Syafi’i sejalan dengan hadits Utsman bin ‘Affan r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa menghadiri shalat Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh” (H.R. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).

 

4. Memperbanyak Sedekah

Sebagaimana firman Allah Swt., “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka” (Q.S. As-Sajdah: 16).

 

5. Memperbanyak Doa Lailatul Qadar

Dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah saw., yaitu jika saja aku tahu bahwa suatu malam adalah malam lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?”. Rasulullah saw. menjawab, “Berdoalah: Allahumma Innaka ‘Afuwwun Kariim Tuhibbul ‘Afwa Fa’fu ‘Anni (Ya Allah, Engkau Maha Memberi Maaf dan Engkau suka memberi maaf -menghapus kesalahan-, karenanya maafkanlah aku -hapuslah dosa-dosaku-)” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Mari kita memperbanyak amal saleh yang dianjurkan untuk mengisi sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan ini.  Harapannya, intensitas ibadah kita menjadi meningkat dalam mengharapkan pahala dari Allah,  sehingga kita mendapatkan kemuliaan dan keutamaan lailatul qadar.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *