Peringatan Nuzulul Quran di Pondok Pesantren UII

Yogyakarta, 10 April 2023 – Nuzulul Quran menjadi momen penting di bulan Ramadhan karena pada malam ini, Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan datang untuk pertama kalinya. Sebagai penghormatan terhadap malam ini, Pondok Pesantren UII (PP UII) mengadakan khataman Al-Quran di asrama masing-masing yang dimulai dari malam 19 Ramadhan 1444 H / 9 April 2023 M. Selama sehari penuh, Al-Quran dibaca melalui pengeras suara masjid hingga selesai pada siang harinya.

Pada sore hari, PP UII mengadakan seminar umum sekaligus penutup seluruh rangkaian acara Bahana Syiar Ramadhan (Basyiro) PP UII 2023. Acara dihadiri oleh Pengasuh lama PP UII Putri, Ustadz Fuat Hasanuddin, Lc., MA., Pengasuh baru PP UII Putri, Ustadz Tajul Muluk, M.Ag. dan pemateri seminar, Syaikh Muhammad Quthub Husain Hasan Zaqzuq dari Al-Azhar, Mesir. Para santriwan dan santriwati terlihat khidmat mengikuti seluruh rangkaian acara.

Acara dibuka dengan doa khatmil quran yang dibacakan Syaikh Zaqzuq dan diteruskan dengan sambutan yang dibawakan oleh Ustadz Fuat Hasanuddin dalam bahasa Arab. Beliau menceritakan sedikit mengenai Syaikh Zaqzuq dan hubungan antara Indonesia dan Mesir. Dilanjutkan dengan seminar oleh Syaikh Zaqzuq. Topik seminar ini bertemakan “Al-Taqaddum al-Hadhariy wa Taraji’ihi fi Dhau`i al-Quran al-Karim (Kemajuan Peradaban dan Kemundurannya di bawah Cahaya Al-Quran)”. Seluruh materi dibawakan dengan bahasa Arab fushah (baku) khas bahasa akademik. Beliau menuturkan sejarah turunnya Al-Quran yang diturunkan oleh Allah ke Lauh al-Mahfudz kemudian diturunkan kembali ke Bait al-Izzah di langit dunia pada malam Lailatul Qadr dan terakhir, wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pada malam Lailatul Qadr juga dan setelahnya, secara berangsur-angsur diwahyukan kepada beliau.

Beliau juga menjelaskan rumus peradaban yaitu yang penting adil, “Allah akan menyelamatkan negeri yang adil walau itu negeri kafir dan menghancurkan negeri yang dzalim walau itu negeri Muslim”, terang beliau. Selain itu, konsep rezeki juga dijelaskan pada forum tersebut. Rezeki semata-mata tidak hanya harta benda, tetapi pemahaman terhadap sesuatu juga disebut rezeki seperti doa yang sering kaum Muslim panjatkan (رب زدني علما وارزقني فهما) – “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku, dan ‘rezekikanlah’ (berikanlah) pemahaman kepadaku”.

Acara tersebut ditutup dengan doa yang menandai berakhirnya seluruh rangkaian acara Basyiro PP UII 2023 dan datangnya waktu perpulangan para santri menyambut hari raya Idul Fitri. (FJA)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *