Santri Pondok Pesantren UII Raih Terbaik 1 di Ajang Abdidaya Ormawa 2024
Santri Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (PP UII) berhasil mengukir prestasi gemilang dalam ajang Abdidaya Ormawa 2024 yang diselenggarakan di Universitas Udayana, Bali pada 7-9 November 2024. Prestasi ini diraih para santri PP UII yang berhasil mendapat penghargaan sebagai Organisasi Kemahasiswaan Terbaik 1 Kategori Ormawa dengan Rekam Jejak Pemberdayaan Masyarakat Terbaik (Assessment Portofolio) pada Sabtu (10/11).
Abdidaya Ormawa merupakan program yang digagas oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dit. Belmawa) di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Ditjen Dikti Ristek Kemendikbud Ristek RI). Adapun tim santri PP UII terdiri dari Fikar Maulana (Ahwal Syakhsiyah IP 2022), Ikma Nur Faizah (Hubungan Internasional IP 2022), Salma Aliyah (Psikologi 2023), dan Rahmanisa Amani (Ilmu Komunikasi 2021).
Dalam program tersebut, mereka mengusung proyek “Juragan Perempuan Tani: Optimalisasi Peran Perempuan Melalui Teknologi Pengolahan Susu & Bisnis Guna Pengembangan Sentra Produk Lokal Desa Purwobinangun.” Proyek ini dilaksanakan selama lima bulan, dimulai pada Agustus dan direncanakan selesai pada Desember 2024. Program ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan setempat melalui pelatihan keterampilan produksi susu serta pengembangan usaha lokal di Desa Purwobinangun.
Fikar sebagai Chief Executive PPK Ormawa menyampaikan Abdidaya Ormawa merupakan ajang yang sangat cocok bagi seorang mahasiswa untuk melatih keterampilan baik soft skill maupun hard skill. Dengan program ini mereka sebagai mahasiswa dapat langsung terjun ke lingkungan masyarakat. Dimulai dari merumuskan masalah hingga solusi yang akan diimplementasikan pada program PPK Ormawa. Meskipun dengan jangka waktu yang cukup lama dan menguras energi, namun di situlah mereka dilatih untuk menyelesaikan berbagai masalah yang nyata terjadi di masyarakat.
“Dengan mengikuti program PPK Ormawa ini, kami bisa berkolaborasi langsung dengan pihak-pihak kemasyarakatan, seperti RT, RW, dusun, kecamatan, kabupaten, dan bahkan dinas-dinas yang merupakan Mitra dalam menjalankan program,” tutur Fikar saat dihubungi melalui WhatsApp, Ahad (10/11).
Menurut Fikar, pengabdian masyarakat adalah sebuah langkah kecil untuk mendukung perubahan yang nyata di masyarakat. Masih terlampau banyak kelompok masyarakat yang dibiarkan begitu saja dan tidak mendapatkan pendampingan yang layak untuk meningkatkan potensinya, bahkan ada kalanya masyarakat rela berjuang tanpa ada sokongan yang pantas. Padahal, masyarakat adalah komponen utama dalam kemajuan suatu daerah bahkan negara.
“Semoga teman-teman bisa lebih aware terhadap lingkungan masyarakat kecil dan harapannya teman-teman bisa bisa mengikuti program ini di tahun depan. Karena program ini layak untuk dicoba, layak untuk diperjuangkan. Bukan hanya untuk kita sebagai pencapaian mahasiswa, namun juga untuk masyarakat di sekitar kita,” ujarnya. (DNA/ZNA)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!