Berbagi Bersama Melalui Bakti Sosial Iduladha

Yogyakarta, 30 Juni 2023 – Pondok Pesantren UII (PP UII) membuat gebrakan baru dalam memperingati Iduladha. Pada tahun-tahun yang lalu, perayaan hanya dilaksanakan untuk internal pondok dan sekitarnya. Tetapi untuk tahun ini, panitia mencoba untuk memberikan dampak yang lebih luas dengan mengadakan Bakti Sosial (Baksos). Kegiatan dilakukan pada Rabu (28/06) di Dusun Belang, Terbah, Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Para panitia sampai di sana pada Selasa malam yang segera dilanjutkan dengan ramah tamah dan takbir bersama hingga pukul 23.00 WIB.

Rangkaian acara dimulai dengan salat Iduladha bersama di Masjid An-Nur dan menyembelih hewan kurban. PP UII  sendiri menyumbang 3 ekor kambing, sehingga total hewan kurban menjadi 1 ekor sapi dan 7 ekor kambing. Para warga terlihat kompak dan akrab. Sesekali guyonan terlontar di tengah kesibukan mengurus daging kurban. Kesibukan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Para warga mulai kembali ke rumah masing-masing, begitupun para santri yang memilih untuk bersih-bersih dan beristirahat. 

Setelah memasuki waktu asar, Masjid An-Nur mulai ramai kembali. Kali ini, anak-anak setempat yang memeriahkan. Dengan suara cempreng dan keras khas anak-anak, mereka terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan TPA yang diampu oleh kakak-kakak dari Pondok Pesantren UII. Beberapa jenis permainan dan cerita sejarah kurban diberikan untuk menambah wawasan dan keceriaan. Kegiatan tersebut diakhiri dengan kuis berhadiah tentang materi yang sudah diberikan.

Malam harinya, acara terakhir yakni Tabligh Akbar diadakan. Program dibuka oleh pembawa acara dengan bahasa Jawa. Terdapat sambutan oleh masing-masing perwakilan yaitu Mbah Kesmo Wiyono selaku sesepuh Dusun Belang dan Ustadz Dr. Suyanto, S.Ag., M.S.I., M.Pd. selaku Pengasuh Pondok Pesantren UII. Materi pengajian dibawakan oleh Ustadz Tajul Muluk, S.Ud., M.Ag. dengan tema besar seputar Makna Iduladha.

Beliau menuturkan bahwa Iduladha merupakan simbol kebersamaan umat Islam dengan saling berbagi kebahagiaan berupa daging kurban. Selain itu, beliau juga membahas tentang berkahnya silaturahim, karena melalui cara itu manusia dapat bertukar informasi dan menambah kedekatan. Berkat hal tersebut, satu sama lain dapat dengan mudah memberi dan meminta bantuan baik material maupun moral. Tambahnya, silaturahim tidak akan dapat tercapai jika tidak bergerak. “Kalau kata orang Jawa, asal obah bakal mamah (asal bergerak pasti bisa makan) … Al-barakah fi al-harakah (keberkahan itu ada pada setiap gerakan)”, pesan beliau.

Adapun kegiatan selesai pada pukul 21.00 WIB yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan pamitan karena para ustadz dan panitia pulang pada malam itu juga. Momen kebersamaan sangat terasa selama di sana karena para warga menyambut dengan hangat sehingga menjadi nyaman dan mudah akrab. (FJA)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *