Kebodohan Melahirkan Manusia Cinta Dunia

Oleh: Nafidhatul Afina

Ketidaktahuan dalam Islam tidak hanya berarti kurangnya pengetahuan tetapi juga ketidakmampuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dengan bijak. Jika seseorang kurang memahami ajaran agama dan nilai-nilai spiritual secara mendalam, maka ia cenderung lebih terikat pada dunia, dan kecintaan terhadap dunia menjadi dominan dalam hidupnya. Dalam Al-Quran, Allah SWT memberikan petunjuk tentang bahayanya cinta dunia yang berlebihan akibat kurangnya ilmu dan pemahaman yang benar.

Allah SWT memberikan peringatan tentang bahaya mencintai dunia yang berlebihan. Dalam Surat Al-Hadid (57:20):

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُور.

Artinya: Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanaman pemiliknya mengagumi kebunnya, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Orang yang tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang akhirat cenderung meremehkan pentingnya persiapan untuk kehidupan setelah kematian. Mereka lebih fokus pada kebahagiaan dunia dan melupakan persiapan untuk akhirat yang kekal. Kebodohan juga dapat menyebabkan seseorang terjebak dalam budaya konsumtif yang mendorong untuk terus mengejar harta dan kenikmatan duniawi. Mereka mencari kebahagiaan dalam kepemilikan materi, tanpa mempertimbangkan nilai-nilai spiritual. Orang yang cenderung mencintai dunia secara berlebihan dapat kehilangan pandangan terhadap tujuan sejati kehidupan. Mereka dapat merasa kosong dan kehilangan arah, karena kehidupan mereka dipenuhi dengan hal-hal bermateri, tetapi kurang memiliki makna spiritual.

Dalam Islam, penting untuk mengembangkan pengetahuan agama yang mendalam. Melalui pembelajaran dan pemahaman yang benar, seseorang dapat memahami tujuan sejati kehidupan dan menghindari jebakan cinta dunia yang berlebihan. Islam mengajarkan untuk hidup sederhana dan menghindari kemewahan yang berlebihan. Menyederhanakan gaya hidup akan membantu seseorang untuk fokus pada nilai-nilai spiritual yang lebih penting. Berbagi kekayaan kepada yang membutuhkan adalah cara untuk mengurangi cinta dunia yang berlebihan. Dengan berbagi, seseorang dapat merasakan kebahagiaan yang lebih besar dalam memberikan daripada menerima.

Dalam Islam, kebodohan dapat melahirkan cinta dunia yang berlebihan, yang mana bisa jadi mengaburkan tujuan sejati kehidupan. Dengan pengembangan pengetahuan agama, hidup sederhana, berbagi dengan orang lain, dan kesadaran akan kematian, seseorang dapat mengatasi cinta dunia yang berlebihan dan mencapai keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat yang lebih bermakna.

Penulis merupakan santriwati Pondok Pesantren UII Putri dan mahasiswi Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *