Raih Beasiswa IISMA-E, Santri PP UII Belajar Kewirausahaan di Jerman
Pondok Pesantren (PP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali bersyukur atas torehan prestasi berskala internasional. Santri PP UII, Muhammad Fahrur Rozi (Ilmu Komunikasi 2021) berhasil menjadi penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia. Rozi, panggilan akrabnya, lolos pada skema IISMA Professional Program (Entrepreneur) atau IISMA-E 2024.
IISMA-E merupakan skema beasiswa IISMA yang ditargetkan bagi mahasiswa untuk mengikuti program kewirausahaan di kampus-kampus ternama dunia. Rozi, panggilan akrabnya, sendiri akan belajar hingga sekitar enam pekan di Frankfurt School of Business and Management, Jerman.
Rozi menyampaikan terdapat sejumlah aspek yang menurutnya penting dalam proses persiapan mengikuti seleksi IISMA-E. Di antaranya, termasuk portofolio pengalaman dan lomba bisnis, tes bahasa, esai rencana bisnis, serta berkas-berkas pribadi. “Semua itu dipersiapkan sebelum kemudian terpilih mengikuti proses wawancara. Setelah wawancara, peserta menunggu pengumuman,” tutur Rozi ketika diwawancara, Selasa (3/9).
Selama proses seleksi, pendaftar IISMA-E dapat memilih satu hingga empat opsi universitas yang dituju untuk pelaksanaan program, dengan jenis aktivitas pada tiap institusi yang berbeda-beda. Sedianya, Rozi hendak mengambil Aalto University di Finlandia sebagai pilihan kampus, sebab memiliki ekosistem yang optimal bagi desainer grafis yang hendak berbisnis seperti dirinya.
“Di pilihan kedua, aku menaruh Frankfurt School, kampus aku akan menjalani program ini. Aku punya ekspektasi bahwa aku akan belajar banyak tentang mengembangkan startup digital, mengingat Frankfurt punya banyak reputasi dari alumninya yang berkiprah di bisnis startup digital,” jelasnya.
Menurut Rozi, kegiatan mobilitas seperti IISMA-E menjadi wadah bagi santri sekaligus mahasiswa untuk mengembangkan diri. Keikutsertaan pada program-program serupa dapat melatih kemampuan yang diperlukan sebagai life skill.
“Bisnis bukanlah ilmu yang eksklusif, tapi itu adalah life skill yang harus dimiliki setiap orang, setidaknya menurutku. Jika sudah memiliki minat untuk mengikuti program serupa, mulailah membangun portofolio pengalaman maupun lomba bisnis. Mulai dari hal-hal kecil saja,” tandasnya. (JRM/FJA)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!