,

SHARING DENGAN SANTRI RETURNEE IISMA 2021: KARAKTERISTIK SANTRI PESANTREN UII ADALAH AKTIF

Yogyakarta, 30 Maret 2022 – Kamisan merupakan rangkaian kegiatan rutin di Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Divisi Pengembangan Sumber Daya Santri (PSDS) Organisasi Santri Pondok Pesantren (OSPP) UII menyelenggarakan Sharing Session, Kamis (24/03/2022).

Sharing Session kali ini mengundang mahasiswa-santri Pondok Pesantren UII yang merupakan returnee program IISMA (Indonesia International Students Mobility Award) 2021. Pembicara dalam kegiatan ini adalah Ulil Albab Surya Negara yang merupakan returnee dari University of Granada, Spanyol, serta Ahmad Priyansyah yang merupakan returnee dari Univesity of Sussex, Inggris.

IISMA sendiri merupakan salah satu dari rangkaian program Merdeka Belajar – program anyar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI. Melalui IISMA, mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar selama satu semester di perguruan tinggi luar negeri pada 3-4 mata kuliah yang telah ditentukan. Seusai berjalannya program, mata kuliah pilihan tersebut akan dikonversi (transfer kredit) ke kampus asal masing-masing.

“Karakteristik santri Pesantren UII adalah aktif. Aktif dalam artian berbagai hal, baik itu kompetisi, konferensi, dan lain sebagainya,” ujar Mas Ulil saat menyampaikan pandangannya. Mahasiswa jurusan Informatika, Fakultas Teknologi Industri tersebut juga mengingatkan bahwa mengikuti IISMA bukanlah suatu keharusan. Tiap santri dapat mengupayakan nilainya masing-masing yang bisa didapatkan di berbagai waktu melalui berbagai cara.

Di lain sisi, Mas Apri menyampaikan bahwa IISMA merupakan hasil dari perjuangan serta penantian yang panjang. Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya tersebut menyatakan bahwa IISMA menjadi buah keberhasilan dari berbagai kegagalan yang dialami sebelumnya. Ia pula mengingatkan bahwa yang menjadi poin utama bukanlah jumlah kegagalan yang dialami, melainkan jumlah bangkitnya diri dari kegagalan.

“Hidup akan berarti kalau penuh kegagalan. Kalau gagal, coba lagi, coba lagi, coba lagi, sampai kegagalan itu bosan untuk menghampiri,” timpal Mas Apri yang ditutup dengan riuhnya tepuk tangan para santri.

Melalui kegiatan ini, harapannya agar setiap santri Pondok Pesantren UII dapat kembali termotivasi dan terus mengusahakan impiannya masing-masing, pula menjadi pengingat bahwa tiap kegagalan bisa saja terjadi, namun bukan menjadi sebab untuk berhenti. (Jrm)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *